Kupat Tahu Mbah Jawi: Sejarah, Resep, dan Keunikan Kuliner Khas Banyumas

Jump to Indonesia
Ilmu Sesuatu
Luc Tekno


Kupat Tahu Mbah Jawi adalah kuliner khas Banyumas, Jawa Tengah yang terkenal dengan cita rasa yang lezat dan menggugah selera.

Kuliner ini terdiri dari ketupat yang disajikan dengan tahu goreng, irisan kol, dan sambal kacang.

Kupat Tahu Mbah Jawi menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba bagi para wisatawan yang berkunjung ke Banyumas, Jawa Tengah,

Kupat Tahu Mbah Jawi: Sejarah, Resep, dan Keunikan Kuliner Khas Banyumas
Kupat Tahu Mbah Jawi: Sejarah, Resep, dan Keunikan Kuliner Khas Banyumas

Sejarah Kupat Tahu Mbah Jawi

Kupat Tahu Mbah Jawi pertama kali diperkenalkan oleh Mbah Salam Djawikarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Jawi pada tahun 1948.

Mbah Jawi memulai usahanya dengan menjual tahu goreng di sekitar Pasar Banjoemas, Banyumas, Jawa Tengah.

Namun, karena tahu goreng yang dijualnya tidak laku, Mbah Jawi kemudian mencoba mengkombinasikan tahu goreng dengan ketupat dan sambal kacang.

Hasilnya, kuliner Kupat Tahu Mbah Jawi pun lahir.

Kupat Tahu Mbah Jawi awalnya hanya dijual di sekitar Pasar Banjoemas, Banyumas.

Namun, karena cita rasanya yang lezat dan unik, kuliner ini pun semakin populer dan banyak dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Banyumas.

Kini, Kupat Tahu Mbah Jawi sudah menjadi salah satu kuliner khas Banyumas yang terkenal hingga ke mancanegara.

Resep Kupat Tahu Mbah Jawi

Berikut adalah resep Kupat Tahu Mbah Jawi yang dapat dicoba di rumah:

Bahan-bahan:

1 kg beras ketan

1 kg tahu putih

1/2 kg kacang tanah

1/2 kg gula merah

1/2 kg cabai merah

1/2 kg kol

1/2 kg kecap manis

1/2 kg bawang goreng

1/2 kg garam

1/2 kg minyak goreng

RELATED ARTICLES: Soto Sokaraja: Kuliner Khas Banyumas, Jawa Tengah, dengan Bumbu Kacang yang Menggugah Selera

Cara membuat:

Cuci beras ketan hingga bersih, lalu masak seperti membuat ketupat biasa.

Potong tahu menjadi dadu kecil, lalu goreng hingga matang.

Goreng kacang tanah hingga matang, lalu haluskan.

Haluskan cabai merah, lalu tumis hingga harum.

Rebus kol hingga matang, lalu iris tipis-tipis.

Campurkan gula merah, kecap manis, dan garam, lalu masak hingga mendidih.

Sajikan ketupat dengan tahu goreng, irisan kol, sambal kacang, dan bawang goreng.

Keunikan Kupat Tahu Mbah Jawi

Kupat Tahu Mbah Jawi memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda dengan kuliner serupa.

Pertama, ketupat yang digunakan dalam Kupat Tahu Mbah Jawi dibuat dari beras ketan yang diolah dengan cara tradisional.

Proses pembuatan ketupat ini memakan waktu yang cukup lama, namun hasilnya sangat lezat dan kenyal.

Kedua, tahu yang digunakan dalam Kupat Tahu Mbah Jawi adalah tahu putih yang diolah dengan cara digoreng.

Tahu yang digunakan haruslah tahu yang berkualitas tinggi agar hasilnya maksimal.

Ketiga, sambal kacang yang digunakan dalam Kupat Tahu Mbah Jawi memiliki cita rasa yang khas dan unik.

Sambal kacang ini terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur dengan gula merah, bawang putih, cabai rawit, garam, dan air asam.

Kupat Tahu Mbah Jawi: Sejarah, Resep, dan Keunikan Kuliner Khas Banyumas
Kupat Tahu Mbah Jawi: Sejarah, Resep, dan Keunikan Kuliner Khas Banyumas

RELATED ARTICLES: Cuisine: Explore These 7 Local Culinary Delights in Mandalika, Lombok, Should Be on Your List

Kesimpulan

Kupat Tahu Mbah Jawi adalah makanan tradisional khas Banyumas yang terkenal dengan citarasa asli buatan mendiang Mbah Jawi.

Kupat Tahu ini terdiri dari ketupat, irisan tahu goreng, taoge, kubis, dan kuah kecap.

Hal menarik pada sajian KupatTahu Mbah Jawi ini adalah Kupat Tahu dimasak tanpa menggunakan penyedap rasa, sehingga citarasanya masih mempertahankan pada kuliner asli buatan mendiang Mbah Jawi.

Kupat Tahu Mbah Jawi terbilang legendaris karena sudah eksis sejak 1948 dan menjadi favorit wisatawan.

Warung Kupat Tahu Mbah Jawi berlokasi di Jalan Kulon No 695, Mruyung, Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sajian Kupat Tahu Mbah Jawi ini juga menarik karena proses memasaknya yang masih tradisional.

Nur Fitriana, anak Ibu Kartiwi mengatakan jika warungnya masih memasak dan menggoreng tahunya dengan menggunakan bahan bakar kayu atau disebut dengan ‘pawon’.

Proses memasak secara tradisional ini juga bisa memberikan aroma nikmat pada masakan.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!

RELATED ARTICLES: Gudeg, Yogyakarta's Signature Dish that Has Gone Global

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form